IQ VS MINDSET Pada Anak

Assalamu alaikum wr wb.
Halo, pada kesempatan kali ini Sofi mau berbagi ilmu soal apa itu IQ dan apa itu Mindset. 

Sebelumnya mari kita ketahui terlebih dulu apa itu IQ dan apa itu Mindset.

IQ (Intelligence Quotient) adalah nilai kecerdasan seseorang.
Sedangkan, Mindset merupakan pola pikir atau cara pandang seseorang.


Beberapa puluh tahun yang lalu orang beranggapan bahwa anak yang IQnya tinggi adalah anak pandai yang dijamin hidupnya sukses. Dinilai cerdas dan nilai IQnya tidak akan berubah hingga ia menua sekalipun.

Mari cermati pada jaman sekarang, apakah demikian adanya??? Orang yang dianggap IQnya tinggi cenderung malas, karena berkeyakinan bahwa dirinya sudah cerdas. Sedangkan cerdas tanpa adanya usaha-usaha tidak akan berbuah apa-apa.

Sebagai orang tua sudah pasti menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya, melakukan yang terbaik untuk masa depan anaknya. Bertujuan agar anak sukses dalam kehidupannya. Lalu ketika sebagai orang tua sudah totalitas dalam mendidik anaknya  tetapi anak masih sulit berkembang, atau gagal dalam hidupnya siapakah yang salah?

Tanpa disadari kitalah para orang tua penyebab dari kegagalan itu. Kita yang salah menanamkan cara berpikir anak akan suatu hal. Kitalah yang tanpa sadar membentuk karakter anak  sama dengan karakter diri kita.

Anak yang pemalu, pemarah, mudah menyerah, malas, dsb adalah hal biasa. Masalah umum yang bergantung dengan bagaimana kita mengatasinya. Mengatasi dengan kebiasaan yang dapat kita tanamkan dengan membangun mental anak.

Menanamkan cara berfikir positif karena anak mencerna dengan baik apa yang ia dengar dan mengikuti apa yang ia lihat. Biasanya ini menjadi sifat turunan dari orang tua karena kita yang menurunkannya kepada anak. Jadi, mari kita mengubah cara berfikir kita untuk kehidupan anak kedepan yang lebih baik dari kita.

Sudah jelas dong bahwa Mindset lebih berpengaruh besar pada kehidupan anak kedepan. So, mari kita bahas lebih dalam lagi ya dear.

  • Jenis-jenis Mindset

  1. Mindset Tetap (Fixed Mindset)

 Pada Mindset ini seseorang berkeyakinan bahwa kesuksesan itu bersifat tetap. Adapun ciri-ciri orang yang mempunyai Mindset tetap adalah:


  1. Memiliki keyakinan bahwa inteligensi, bakat, sifat adalah sebagai fungsi hereditas/keturunan
  2. Menghindari adanya tantangan
  3. Mudah menyerah
  4. Menganggap usaha tidak ada gunanya
  5. Mengabaikan kritik
  6. Merasa terancam dengan kesuksesan orang lain

 2. Mindset Berkembang (Growth Mindset)

Pada orang yang mempunyai Mindset berkembang ia percaya bahwa segala hal dapat berubah dengan adanya usaha.  Ciri-ciri orang dengan Mindset berkembang adalah:


  1. Memiliki keyakinan bahwa intelegensi, bakat, dan sifat bukan merupakan hereditas/ keturunan
  2. Menerima tantangan dan bersungguh-sungguh menjalankannya
  3. Tetap berpandangan ke depan dari kegagalan
  4. Berpandangan positif terhadap usaha
  5. Belajar dari kritik dan saran
  6. Menemukan pelajaran dan mendapatkan inspirasi dari kesuksesan orang lain

Jadi, marilah kita bimbing anak agar cara berfikirnya berkembang. Karena kitalah orang tua yang membentuk Mindset anak sejak bayi yang akan digunakan seumur hidunya.

  • Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk membentuk Mindset anak

Ajarkan anak untuk mengendalikan emosi, tenang dan tidak tergesa-gesa/panik dalam melakukan suatu pekerjaan.

Perhatikan pola hidup anak. Ajarkan kedisiplinan, terutama disiplin waktu agar anak terbiasa menghargai waktu dan bisa memanfaatkan waktunya dengan baik.

Arahkan anak akan keinginannya. Bimbing, awasi dan arahkan proses-proses untuk mencapainya. Akan ada saat dimana anak merasa lelah atau bahkan gagal, maka ajarkan rasa bersabar dan konsisten pada suatu proses.

Mulailah memberi pengertian untuk belajar dari sebuah masalah. Beri masukan-masukan positif bahwa segala sesuatu dapat diselesaikan dan ia mampu melakukannya.

Tanamkan rasa peduli dan rasa bersyukur pada anak agar anak menghargai setiap apa yang ia dapat.

Berikan pujian pada hasil karya anak. Bukan hasilnya melainkan prosesnya. Proses bagaimana ia mencapainya, bagaimana ia mampu melakukukannya. Dengan begitu akan menanamkan pola pikir bahwa apa yang ia hasilkan, hasilnya baik melalui proses yang baik juga.

Beri sugesti positif ketika anak tertidur. Ini sangat dianjurkan karena pada saat tidur otak menerimanya dengan baik. Beri sugesti tentang apa yang harus dilakukan, bukan apa yang tidak boleh dilakukan. Contoh: Jadi anak cerdas ya nak , rajin belajar. Bukan: Jangan bandel nak, jangan nakal.

Demikian beberapa ulasan yang saya dapat dari sebuah parenting mengenai Mindset. Saya rasa ini informasi penting yang perlu semua orang tau dan saya berusaha membagikan.

Semoga bermanfaat.
Wassalamu alaikum wr wb. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kopi Kampung Ambarukmo (Kokambar Coffee)

Chéri Patisserie & Brasserie

Bunaaca